LANJUTAN FIRST [5]
Segelas es teh manis menyegarkan
tenggorokanku disore itu. Masih ditempat yang sama dengan orang yang sama. Pacarku..
Kami
berdua mengobrol santai sambil tertawa kecil, cerita dikehidupan masa lalu?
Mungkin terdengar sedikit konyol tapi begitulah adanya. Aku percaya dan tidak
menyangkal sedikitpun.
Pertanyaan-pertanyaan
kecil dariku mengungkap cerita kehidupan lama itu. Dia menceritakan, bahwa dulu
kami hidup pas-pasan. Hanya tinggal disebuah rumah kecil dengan cat berwarna
putih cream dikelilingi dengan pohon-pohon yang berderet disekeliling rumah.
Kami hanya memiliki sebuah motor. Memiliki 3 orang anak menambah cerita hidup
kami dimasa itu. Namun, ada suatu kejadian sedih. Bahwa salah satu putra kami
meninggal dunia. Hanya tersisa putra dan putri yang sehat dan tumbuh besar.
Pekerjaanku
dimasa itu juga tak luput dari “kisah
masa lalu” yang diceritakan. Aku sebagai pekerja disalah satu perusahaan
koran di negara itu. Bekerja sebagai reporter dan mengumpulkan foto-foto
disetiap kejadian saat itu.
Lalu
terbesit dipikiranku. Oh pantas saja aku menyukai menulis sesuatu, memotret dan
segala hal yang berhubungan dengan media.
Aku
sadar itu bisa saja hanya oaks belaka.
Tapi, entah mengapa ada perasaan yang mengatakan bahwa itu benar adanya.
Perasaan yang mungkin saja salah tapi bisa menjadi suatu bukti. Kehidupan itu memang pernah ada..
Cerita
masa lalu yang terus mengalir disore itu. Dia terus mengungkap cerita-cerita
yang sebenarnya aku tidak pernah dapat mengingatnya.
Kehidupan
sederhana sepasang suami istri dan anak-anak yang tinggal bersama. Cerita hidup
sederhana namun memang benar terjadi di masa kehidupan kami disebelum kehidupan
sekarang.
Ucapan
dari hati dengan ketulusan (mungkin) disaat itu, “Kita akan bertemu dikehidupan yang akan datang”. Entah ucapan yang
memang memiliki makna besar atau tidak.
Kami
bertemu kembali di kehidupan ini dengan cerita baru dan kisah berbeda. Memulai
kembali kisah-kisah yang tidak akan sama dengan kehidupan disaat itu.
Kini kami
berdua menjadi sepasang kekasih kembali dan berusaha membentuk kisah-kisah
baru. Sesungguhnya aku mengenal dia sejak lama. Kebetulan kami berdua bersekolah
di sekolah menengah atas yang sama dan dia adalah salah satu kakak kelasku.
Umur kami yang
tidak terpaut jauh membuat hubungan kami seakan-akan layaknya sahabat. Itulah
sesungguhnya yang aku cari sejak lama, mencari seseorang yang dapat menjadi teman hidup..
Bersambung...
No comments:
Post a Comment