Aku terusik untuk menulis sesuatu mengenai “sahabat”.
Ada kalanya aku merasa begitu susah untuk dapat memiliki
seorang sahabat, bahkan hanya sebatas teman yang tulus untuk ada disamping kau.
Hukum sosial, seperti “aku baik jika aku butuh”. Kata-kata ini yang sama sekali
aku hindari untuk terjadi.
Ada kalanya aku mengatakan “aku tidak suka, aku tidak cocok,
bahkan aku tidak mau dengan dia”. Tetapi, ada kalanya “aku akan berusaha untuk
berteman, berusaha memahami dia, kamu, dan orang-orang didekatku”. Akan begitu
indah jika semua berjalan baik-baik saja. Saling memahami dan tidak ada
perselisihan.
Sahabat itu dimana seseorang bisa menjadi orang yang dapat
diandalkan, dapat diajak cerita, saling memahami dan tidak dipaksakan. Tapi,
akan begitu menyebalkan jika anda menggangap hal yang berbeda. Bukan pertemanan
yang wajar, jika anda bisa marah hanya karna hal yang sepele. Bukan hal yang
wajar jika anda bisa melakukan hal semau yang anda inginkan. Anda kesal? Marilah
berkaca kenapa selama ini terjadi hal yang tidak menyenangkan? Tidakkah itu
karena anda sedikit tidak menyenangkan.
Sebuah foto sederhana menunjukkan bahwa persahabatan itu
bisa dijalin oleh siapa saja. Pada saat kapan pun. Dan terjadi dalam situasi
yang tidak bisa dibayangkan. Keisengan dapat terjadi dimana saja. Canda tawa,
menjadi satu kegiatan sederhana untuk membuat seseorang dengan orang lain
menjadi akrab. Indahnya persahabatan membuat kisah hidup menjadi lebih
menyenangkan. Begitu banyak teman, kawan namun hanya sedikit yang tulus dan
dapat saling mengerti.
Tetapi, ada satu orang kawan, teman, bahkan sahabat yang
hingga kini aku kira dia tulus! Tidak menginginkan banyak hal, tanpa pamrih,
menerima segala kekurangan dan kelebihan, bahkan memaafkan disaat aku memiliki
kesalahan. Hanya satu, dan itu kamu. my beloved boy friend J
@vitalokaAsri
No comments:
Post a Comment