source : google
Bangun dipagi hari, berangkat ke kantor, makan siang, dan bekerja hingga
lembur di malam hari. Kembali istirahat malam dan akhirnya akan mengulangi
kembali kegiatan yang sama di pagi hari. Semua sama, tanpa warna. Terus
mengulang, hingga sabtu menjelang. Sisa lelah di hari minggu untuk
mempersiapkan diri menghadapi rutinitas di hari Senin.
Lihatlah jam sudah menunjukkan pk. 12.00 dan saatnya tiba untuk makan siang. Semua aktifitas terkesan sama. Predikat
“karyawan” membuat kita dapat menebak semua aktifitas yang dapat terjadi pada
hari ini. Berbeda dengan masa kuliah dan waktu menjadi job seeker. Semua serba
tidak jelas, tidak bisa ditebak, dan tanpa arah. Sekarang berbeda? Jadi kurasa
kini aku tau rasanya menjadi karyawan?
Semua orang punya masa
masing-masing. Di kala sekolah, anda mengeluh mengenai pekerjaan rumah, les
berkali-kali, dan ekstrakulikuler yang berlimpah. Saat masuk masa mahasiswa,
anda akan mengeluh tentang ujian semester, tugas kuliah, dan skripsi yang
dikejar target. Pertanyaan kapan lulus sudah menjadi makanan sehari-hari. Tapi
ditengah berbagai tuntutan sebagai mahasiswa, anda masih memiliki waktu untuk
menikmati alam, wisata kuliner, atau sekedar menghabiskan malam minggu dengan hang out bersama teman atau sang
kekasih.
Lalu setelah lulus? Anda menjadi job seeker, masih dengan aktifitas yang
tidak jelas. Anda dihantui dengan pekerjaan yang belum jelas namun waktu masih
berlimpah. Masih bisa bangun siang, nonton tv pagi-pagi, keluar kemana saja
tanpa harus mengatakan “maaf saya sibuk”.
Anda merasa tenang saat pertama
kali mendengar kabar diterima disebuah perusahaan negara dengan gaji memuaskan
dan bisa berharap dapat mempersiapkan masa depan cemerlang dikemudian hari. Anda
sanggup melakukan apa saja karena sudah memiliki modal yang didapatnya setiap
bulan. Namun semua berubah dikala anda mulai menjalani aktifitas dengan
predikat seorang “KARYAWAN”.
Sewaktu menjadi siswa prajabatan
disebuah perusahaan BUMN aku diajarkan untuk menjalani sebuah rutinitas
terjadwal selama kurang lebih 3 bulan. Aku bisa menebak kejadian yang bisa
terjadi selama satu minggu penuh. Tanpa diduga itulah yang terjadi saat
diterima menjadi “KARYAWAN”. Dalam 6 hari dari 7 hari waktu dihabiskan lebih
banyak disebuah ruangan kantor dan melakukan pelayanan kepada pelanggan yang
datang. Jika jam kantor telah habis, maka saatnya untuk menyelesaikan laporan dalam
satu hari.
Satu bulan mengamati, kesimpulan
sederhana adalah waktu aku akan habis didalam ruangan dengan kegiatan sama. Lalu
kapan saatnya anda menjalani hari bebas yang dikenal dengan “Me Time”. Kurasa tidak banyak waktu. Anda
akan dituntut untuk memiliki integritas tinggi dan melakukan pelayanan maksimal.
Maka apa yang akan dikorbankan? Yasudah pasti, waktu pribadi anda.
Seakan-akan tidak ada lagi siang
hari bebas dengan waktu leha-leha. Sekedar menghabiskan majalah yang dibeli
pada awal minggu. Atau membuat satu artikel sederhana untuk diposting pada akun
blog pribadi. Tidak ada lagi waktu ke mall, jalan sore, atau menonton tv di
waktu senggang. Apa bisa ini dikatakan hidup?
Haha.. postingan diatas terasa
seakan-akan kita mengutuk predikat “KARYAWAN”, padahal masih ada jalan untuk
setiap permasalahan. Sesungguhnya anda masih bisa membuat hari-hari lebih
berwarna, seperti :
- Jika suka menulis, sisipkan waktu di saat senggang untuk membuka word di komputer anda dan mulailah menulis sebuah artikel. Apapun isinya.
- Jika anda penyuka wisata kuliner, mulai untuk membuat list makanan yang bisa dicoba. Jadi, waktu makan siang anda lebih menyenangkan dengan menu yang berbeda-beda.
- Jika anda suka jalan-jalan, cobalah untuk berangkat lebih pagi. Mulailah mencoba jalan baru dan beranjak dari jalan biasanya. Mungkin anda bisa menemukan tempat menarik yang ternyata tidak jauh dari tempat tinggal, atau sekedar toko baju yang bisa anda lihat disaat anda ingin membeli baju baru.
- Jika semakin sedikit waktu yang ada, anda bisa mulai membuat meja kantor anda lebih segar. Berikan hiasan dengan tumbuhan hidup, atau berikan kata-kata semangat yang bisa dilihat dikala anda sibuk. Jadi anda bisa lebih bersemangat!
Jangan pernah mau kalah dengan
predikat “KARYAWAN”. Waktu bisa saja diambil, dan anda bisa saja menjadi
pecandu komputer yang selalu harus menyelesaikan pekerjaannya tepat waktu. Tapi,
jangan lupa hidup harus terus berwarna. Terus lakukan apa yang kau suka. Tidak ada
yang bisa menjadi penghalang. Sekalipun anda dituntut untuk lebih kreatif agar
hidup lebih menyenangkan dikala menjalani hari sebagai “KARYAWAN”.(AV)
“Hidup bisa bahagia karena sesungguhnya bahagia bukan karena faktor
diluar anda, tapi bahagia bisa didapat dari dalam diri anda!”
-Anonim-
Instagram : asri_vitaloka ; Twitter : @vitalokaAsri
No comments:
Post a Comment