She is Asri Vitaloka
Belajarlah bersosialita layaknya si jari jemari pada salah satu tangan.
Apakah dirimu si besar jempol atau si imut kelingking atau mungkin si manis
jari manis? Tidak peduli siapakah dirimu, jari lainnya akan selalu menerima keberadaan
dirinya dengan 4 jari lainnya.
Sebegitu tidak sukanya mereka pada jari tetangga, tidak akan ada sindiran,
bahkan cakar mencakar. Kenapa? Ya, karena ngga bisa! Mereka hadir bersama
dengan banyaknya perbedaan. Perbedaan membuat jari-jemari terlihat indah dengan
bentuknya yang tinggi, bulat, manis, dan bahkan berukuran rata-rata. Kalau bisa
diibaratkan bahwa jari jemari adalah orang-orang dengan karakter yang
berbeda-beda. Maka bisa dilihat amat beragamnya masing-masing orang. Setiap orang
memiliki kelebihan dan kekurangan. Memang sih menerima kelebihan orang terkadang
terasa tidak mudah jika dibandingkan menerima kekurangan orang lain. Tapi
tengoklah si jari-jari yang selalu akur, damai, dan hidup aman walaupun tidak
ada yang berbentuk sama satu sama lainnya.
Hidup terkadang susah ditebak. Akan
ada cerita membahagiakan atau menyedihkan dalam suatu waktu dan terjadi dalam
waktu berdekatan. Sekarang kamu tertawa bahagia, besok? Siapa yang akan tau
kan? Mungkin bisa saja ada beberapa kejadian yang bisa membuat kamu menangis.
Sudah selayaknya dalam hidup
manusia akan ada sifat baik dan kurang baik. Bisa murah hati, bisa juga egois
diri. Tapi, yang dapat dipastikan walaupun seberapa kuat, tegar dan tangguhnya
manusia namun tidak dapat lepas dari kodratnya sebagai makhluk sosial. Sudah
selayaknya pula untuk selalu belajar agar menjadi pribadi yang lebih baik dari
sebelumnya. Selalu berusaha melakukan pengembangan diri melalui hobi atau
kesukaan, kemudian berusaha mengurangi sifat negatif dalam diri.
Maka hiduplah rukun.
Pernah dengar suatu kata
motivasi, yaitu “Ingin bahagia maka stop membandingkan dirimu dengan orang
lain!”. Terkadang seseorang tidak menyadari bahwa mereka melakukan perbandingan
dengan orang sekitar dan melakukan pembenaran bahwa diri sendiri adalah pribadi
yang lebih baik dari siapapun dan terkesan kurang menyukai keunggulan orang
lain. Yah, memang susah sih kadang-kadang buat menerima kelebihan orang. Tapi kan
bukan berarti orang lain tidak punya hak untuk senang ?
Mari Tengok Keluarga Jari Lima
Ambillah contoh para jari-jemari
pada salah satu tangan. Mereka berbeda bukan? Satu sama lain memiliki keunikan
masing-masing yang dapat diibaratkan dengan kelebihan masing-masing. Ibaratnya mereka
adalah sekumpulan orang yang ada disekitarmu. Pilihlah salah satu jari sebagai
cerminan dirimu. Bisa si besar jempol, si imut kelingking, atau bahkan si imut
jari tengah? Jika kamu menjadi salah satu jari-jemari maka akan terlihat suatu
keadaan yang mencengangkan.
Begitu bedanya satu sama lain,
tetapi jari-jari tidak akan pernah saling melukai, melempar kata-kata kasar
(namanya juga jari), mencakar, bahkan mungkin jikapun bisa berpikir, si jari
tidak akan berniat untuk memiliki pikiran negatif kepada jari lainnya. Justru banyaknya
perbedaan jari-jari membuat mereka menjadi satu kelompok yang menyenangkan bahkan
berguna bagi si pemiliknya. Mereka bekerja sama untuk melakukan banyak hal. Ingatkah
apa yang bisa dilakukan oleh satu kelompok jari-jari pada salah satu tanganmu? Mereka
bisa menggengam, mencubit, mengelus, memegang, mengangkat, dan masih banyak
lainnya. Tapi bayangkan jika satu jari terpisah atau hilang dari telapak tangan
maka kesusahan akan terjadi. Maka begitu indah perbedaan yang tercipta diantara
telapak tangan dan contoh mereka!
Kalau sudah begitu? Yah indah deh
dunia! (AV).
Instagram : asri_vitaloka
No comments:
Post a Comment