view persawahan dari atas Bukit Pergasingan
Sebuah perjalanan dengan penuh penyesalan selama prosesnya. Tapi akhirnya
mendesah puas juga karena sudah sampai diatas, walaupun sampai sana ngga ada
tuh gasingnya. Namanya Pergasingan. Tapi, ternyata dulunya sering dipakai untuk
bermain gasing, makanya disebut Pergasingan. Sekarang sih udah dijadikan
sebagai salah satu wisata Lombok yang ketjeh. Ini cocok buat anak pendaki muda
yang liat Rinjani, tapi dengan medan tidak seberat yang sesungguhnya. Cocok!
Entah ditempat lain juga atau ngga. Perjalanan ke Bukit Pergasingan,
satu-satunya mendaki yang masih bisa liat status Whatsapp, ngejawabin balik,
buka instagram, bahkan sampe dengerin musik pake Joox. Oiya, yang lucu lagi
sampe ada telepon kantor yang mau nanya tentang pekerjaan. Ini masuk! Dan aku
harus jawab,”Maaf pak, saya lagi di gunung!”. Dan sedihnya itu Manajer Rayon
Atambua. Mati pulak aku.
Sebenarnya agak enggan ya mau nyoba naik bukit yang katanya
memiliki ketinggian sekitar 1700 mdpl. Ini bermula dari informasi kawan yang
main kesana. Beberapa foto di Google. Dan tekad kuat kalau ini bukit harus
didatangin.
Tanggal 1-2 April 2017 dipilih sebagai tanggal yang pas
untuk berangkat ke Lombok. Tugas dan pekerjaan di kantor menjadi penyebab untuk
tidak dapat memilih tanggal yang lain. Persiapan pun dilakukan. Tas sudah siap,
mental sudah digojlok, dan kawan yang akan direpotkan juga sudah mengatakan “iya”
untuk perjalanan ini. Berangkat deh!
Transportasi
Bandara-Sembalun
Aku jarang banget cerita mengenai transportasi ya. Tapi aku
coba share bagaimana perjalanan aku
dari bandara sampe ke Sembalun. Dari bandara aku naik travel yang sudah
dikenal, namanya pak Warmo cuma Rp. 65.000 sampe ke tempat di kota Mataram. Dari
Mataram aku numpang motor teman aku sampe ke Sembalun.
I always ready for our next journey
Kalau kalian traveller
yang ngga kenal siapa-siapa? Sebenarnya perjalanan dari Bandara sampai ke kota
Mataram bisa naik Damri sekitar Rp. 35.000 dan minta saja diantar ke Bandara
Selaparang. Ini bandara lama yang sudah tidak digunakan untuk umum. Dari sini
kalau tidak salah bisa naik bus lagi ke arah Sembalun sekitar Rp. 125.000.
Hanya saja mohon maaf, untuk informasi travel aku pernah dengar waktu dulu
informasi keberangkatan untuk kelas Inspirasi Lombok. Jadi, aku belum
rekomendasikan untuk pake bus. Mending sewa mobil saja biar lebih leluasa,
apalagi kalau kalian pergi dalam satu group.
Banyak
Jalan (ada 2) menuju Puncak Bukit
Aku banyak dengar informasi dari para blogger tetangga yang bercerita mengenai jalur Bukit Pergasingan. Awalnya
tangga dan bla bla, kemudian tanjakan akan naik sekitar 60-70 derajat mendekati
puncak bukit. Dan aku bilang. Bohong banget. Aku rasa semua jalan langsung
menanjak tanpa tangga banyak. Kami hanya melewati beberapa tangga kayu.
loket masuk (area parkir)
sepatu yang sudah berkerja keras hingga sampe atas
masih belum berani untuk naik?
Ops… ternyata bukan informasi yang tidak benar. Hanya saja
ada dua jalur menuju bukit. Aku sih menyebutnya jalur depan dan jalur belakang.
Yang kami lewati tidak ada papan nama menuju bukit Pergasingan. Tidak ada
tangga-tangga semen untuk pengunjung. Jadi, aku rasa ini jalan belakang.
Tracknya
Lewati Sawah, Lewati Hamparan Rumput
Aku ngga bisa cerita seperti blogger lain untuk jalur yang ada tangga dan naik perlahan saat
mendekati puncak bukit ya. Jalur yang kemarin dilewati mengharuskan kami
melewati sedikit jalan dari parkiran hingga menuju sawah. Berjalan sekitar 10
menit diantara pematang sawah, kemudian anda akan mulai melewati tangga 3 buah
yang terbuat dari kayu, mulai berjalan lagi, tangga kayu 3-5 tangga dan mulai
menanjak.
kabut perbukitan daerah Sembalun
rumah sementara bapak petani
sawah kotak kotak dalam jarak dekat
tau dong, aku ngga mungkin bawa tas ini nyampe atas
kaki bengkak karna berat badan (#eh)
Perjalanan dihabiskan agak lama. Semua pada baru melakukan tracking. Berangkat pk. 18.20 dan sampai
di puncak sekitar pk. 21.35. Agak lama daripada yang diceritakan para blogger yang hanya sekitar 3 atau 4 jam
dari bawah hingga puncak. Yah, ini juga sudah banyak istirahat, lihat bintang,
dan mendengarkan JOOX!
Naik Bukit
sambil Bikin Status & Main Joox
Baru kali ini! Jalan-jalan, naik bukit di malam hari dan
handphone menyala. Telepon bordering-lah, whatsapp
berbunyi, bahkan story Instagram juga
jalan terus karena ada sinyal. Nah, kalau kalian ada kesempatan buat main
kesana. Pemandangan bagian bawah bukit ada hamparan sawah yang banyak. Dipojokan
ada tower! Aku ragu sih tower punya siapa. Kebetulan kartu aku Halo dan
menyala. Yah, kita simpulkan saja itu tower Telkomsel.
Perjalanan naik bukit paling berwarna.
Jangan
Takut dengan Suhu Malam
Sebenarnya ngga perlu bawa barang banyak. Lah, tas segede
55L isinya apa aja deh?
Sebenarnya kalau naik bukit aku belajar bagaimana bisa
membawa barang dengan sangat efisien. Biar kita ngga capek sendiri. Jadi membuang
banyak barang, namun tetap membawa yang dibutuhkan. Kaya agak bijak gitu ya.
selimut tebal
Sebagian besar kawan aku kemarin tidak ada persiapan. Hanya jaket seadanya. Tidak bawa kaos kaki. Tidak bawa baju ganti. Syukur-syukur bawa sleeping bag. Itu juga dipinjam gadis tetangga, alias si Risa. Haha, memang cowok akan selalu mengalah dan kepriaannya digadaikan saat ada dipuncak bukit lo ya. Aku ngga tau suhu semalam sedingin apa, tapi sudah cukup buat aku mengigil padahal sudah dengan jaket, sleeping bag, kaos kaki, bahkan slayer di leher. Nah, aku sarankan jangan lupakan perlengkapan malam di bukit.
Liat Sawah
Kotak dan Gunung Rinjani
Bukit Pergasingan yang lokasinya di Sembalun, Lombok Timur
memang terkenal dengan viewnya
mengarah langsung ke sawah-sawah dibawahnya. Kalau anda berdiri di tengah bukit,
satu sisi anda akan menyaksikan perbukitan yang menanjak tinggi dengan sisi
lain yang memperlihatkan sisi gunung Rinjani. Jangan lupa untuk berdecak dan
bersyukur ya sudah sampai disana.
tim tenda
tim horay-horay semalam
tim mandiri
tim ngga jelas
aku
Jangan Lupa
Sarapan Mie Goreng Sarden + Kopi Hangat
Paling enak baru bangun dengan suasana perbukitan didepan
dan belakang, kemudian dimasakin teman mie goreng instan ditambah dengan
Sarden. Kalau makan enak ala anak bukit sudah siap, jangan lupa kopi mantab ala
teman setenda. Kau bakal rasakan surga dunia.
aku lagi nungguin orang bikin mie, enak kan hidup aku
para laki yang bisa diandalkan
mereka koki luar biasa
Banyak
Makna Tersirat
Beberapa perjalanan dengan teman berbeda. Namun, kali ini
yang memberi kesan berbeda. Sebenarnya semua perjalanan akan sangat berkesan. Tergantung
tujuannya. Tergantung bersama siapa kau berangkat.
- Saat perjalanan naik, akan banyak putus asa didalamnya. Pertanyaan hits yang selalu hadir disetiap kesempatan,“Kapan sampai?”. Dan pastinya anda akan banyak terbuai dengan jawaban teman,”Sedikit lagi sudah keliatan puncak!”. Awalnya anda akan senang, setelah itu anda akan tahu. Jangan percaya teman. Hahaa, itu hanya jawaban menenangkan untuk membuat anda tetap berjalan naik dan tidak memutuskan istirahat (lagi).
- Sampai diatas, tidak ada milik siapa. Hanya ada milik bersama. Kalian pergi bersama dan berangkat bersama. Menaikan tenda bersama, dan berjuang masak juga bersama. Tidak ada mendirikan tenda sendiri, semua mengambil peran. Dan aku suka dengan momen tersebut.
- Semua saudara. Arogansi kau akan berkurang jika sudah sampai di puncak. Akan ada beberapa saling butuh saat diatas. Entah apa ada orang yang menghampiri kau untuk sekedar meminjam kompor? Atau justru sebaliknya, kau yang meminta bantuan untuk meminjam sesuatu. Semua tiba-tiba menjadi sangat akrab dan tidak ada gap.
- Puas dan jadikan pembuktian diri. Perjalanan ke bukit bukan sebagai ajang ikut-ikutan. Tapi, terlebih dari pembuktian diri untuk dapat bisa naik ke atas. Banyak perjuangan, banyak penyesalan, tapi memberikan kesan kebersamaan dan mendadak dekat seperti saudara. Momen ini patut diperjuangkan.
Sekian perjalanan singkat namun berkesan. Walaupun aku cuma cerita
bagian dari perjalanan saja. Pastinya aku ngga bakal lupa ngucapin thanks
banget buat temen-temen SPI. Khususnya Fadel yang sudah mengajak teman lain dan
mengambil tenda, serta alat masak. Thanks buat Eki yang paling jago naik gunung
diantara kami, dia siap siaga banget! Ada juga Rudi, Risa, dan Iwan. Makasi ya
buat jalan bersamanya.
Oke, jangan lupa untuk tetap bahagia ditengah rutinitas. Jalan-jalan
semampu dan selagi bisa. Jangan lupa sekitar. Silahkan ambil foto dan
kenangannya, tapi jangan rusak alamnya. Silahkan tinggalkan semuanya, kecuali
sampahnya! Salam.
Calon penulis, ASRI VITALOKA
asrivitaloka@gmail.com
| IG : @asri_vitaloka
Behind The Schene
Ada satu foto yang aku maksa si Eki buat foto barengan
dengan tas dibelakang punggung? Jangan kira aku yang bawa ya dari bawah. Seriusan,
aku ngga sanggup. Tau kan yang bawa siapa? Taraaaammm
aku dan Oki!
aku dan Oki!
tas merah di aku?
terus pindah tasnya
Ngga cuma tentang tas saja. Ada satu cerita agak lucu tapi
menakutkan. Ditengah subuh, aku denger lonceng berbunyi. Awalnya sih ngga sadar.
Setelah lumayan sadar,”Ris, itu bukan suara sapi gerak ya?”. Berhubung sebelah
aku hening, ya lanjut tidur. Ternyata paginya kami saling cerita, tenda sebelah
juga deg-degan denger sapi berkeliaran disekitar tenda. Dia jalan habis itu
tenda. Hahaha…
si embek minta-minta di foto
Ditengah dilemma sapi. Ada kawan yang bener-bener ngga bisa
tidur karna saking dinginnya. Pagi-pagi mata merah efek tidur hanya
beberapa jam.
tutup muka tetep dengan tangan penuh sampah mie instan
bapak Rudiana
Diantara 4 pria, tau dong yang paling kuat jalan siapa? Eki!
Yang paling menyerah kaya aku, si Abang Rudi dari Papua. Kami menggunakan
alasan “lihat bintang” untuk berhenti dan duduk sejenak. Padahal mah capek aja.
Makanya rokoknya kurangin bang!
persiapan foto si trio
inilah mereka!!
Nah, tau kan yang paling ribet foto diantara mereka siapa??
Aku!! Yeay! Jadi harus dipublish. tapi, aku ngga sendiri ajaa..
dua pendaki bukit manjah
fadela
-Terimakasih-
Ngga cuma di Lombok aja lo kita ngeliat bukit-bukit dengan pemandangan luar biasa, yuk liat juga camping lucu di salah satu daerah Atambua. Dijamin deh pengen kesana. Klik aja link dibawah ini ya...
"Camping Lucu ala Anak Gunung Lakaan"
Ngga cuma di Lombok aja lo kita ngeliat bukit-bukit dengan pemandangan luar biasa, yuk liat juga camping lucu di salah satu daerah Atambua. Dijamin deh pengen kesana. Klik aja link dibawah ini ya...
"Camping Lucu ala Anak Gunung Lakaan"
No comments:
Post a Comment