"lets see what we can see at 2799 mdpl at Ijen"
Sebuah pencapaian yang bisa tercapai, namun terkadang pupus sebelum
memulai. Ada banyak hal yang ingin dicapai, salah satunya naik gunung? Sebelum
menyentuh usia ke-25, ada beberapa hasrat terpendam yang akan dilakukan.
Banyuwangi dengan kawah Ijen menjadi sebuah rencana perjalanan yang
membuat aku penasaran. Tidak hanya dikarenakan indahnya pemandangan kawah Ijen,
namun lebih dari itu. Perjalanan tracking yang mungkin jauh dari kata track
susah? Namun membutuhkan perhatian penuh untuk kapan harus berhenti,
beristirahat sementara, atau kembali melanjutkan perjalanan. Seperti hidupmu
dalam mengejar sesuatu. Perhatikan dan putuskan. Apakah kau akan melanjutkan,
mengalihkan, atau justru berhenti sepenuhnya.
Kata-kata yang selalu aku ulang,"Akhirnya nyampe juga di Ijen!". Setinggi 2799 mdpl menjadi sebuah saksi sekaligus satu
torehan lagi dalam hidup aku. Bahwa pikiran “tidak bisa” akan benar tidak bisa
jika dianggap seperti itu. Bahwa semua tidak ada yang tidak mungkin. Hanya saja
memerlukan banyak perhatian untuk badanmu sendiri. Semakin peka terhadap
kebutuhan badan anda. Untung saja beberapa kawan dokter disana yang sedang
menjalani internship berusaha
mendukung semua perjalanan aku ke Kawah Ijen. Thanks so much!
Begitu indahnya perjalanan ke pantai, namun lebih banyak
memberi makna jika kamu naik gunung atau bukit. Lebih menantang dan lebih
membuat frustasi. Tapi apa yang akan kamu dapatkan di puncak? Atau malah di
kawahnya? Sesuatu yang akan membuat kamu bersyukur penuh dan mengatakan kepada
dirimu,”Kenapa tidak dari dulu aja?”.
- perfect stranger -
Travel atau Pesawat Langsung ke
Banyuwangi?
Ini sih pilihan ya buat kamu yang akan ke Kawah Ijen. Nah
sekedar informasi aja. Aku datang dari Kupang dan akan naik pesawat Kupang-Banyuwangi
namun harus transit di Surabaya. Tidak hanya lewat udara, kalau memiliki waktu
lebih lama kamu bisa pake travel atau kereta ya. Kalau ngga salah sih 6 jam
perjalanan Surabaya-Banyuwangi.
Kisah aku nih ya!
Ngabisin duit sejutaan
buat ke Banyuwangi dari Kupang dengan transit Surabaya. Aku ngga suka jalur
darat lama jadi lebih milih naik pesawat langsung. Yah, dengan harapan lebih
cepat nyampenya. Padahal pesawat ke bandara yang lebih kecil cenderung sering
delay bahkan cancel. Pengalaman sendiri waktu ke Banyuwangi dan Jogyakarta.
Siapkan plan B kalau kalian kena delay lama. Yah, biar ngga rusak plan
travelling yang udah disusun rapi.
pemanasan dulu ya sama walldrop dan si mbak dipojokan.
Perhitungkan Waktu Naik Ijen-nya!
Begitu keluar dari pesawat dan sampai di Bandara? Kalian
akan melihat spanduk besar dengan background
Kawah Ijen ditambah aksesoris batu-batu Kuning khas kawah disana. Jangan senang
dulu kalau sudah tiba di Banyuwangi. Butuh waktu sekitar sejam untuk sampai ke
titik awal tracking kawah Ijen ya.
bayang-bayang masa lalu gituh
Kisah aku nih ya!
Aku berangkat naik
motor dari Genteng dengan estimasi Genteng-Banyuwangi-Pintu Masuk Tracking Ijen
sekitar 1 jam masing-masing. Berangkat sekitar pukul 10 malam dan tiba di atas
jam 12 malam. Memulai jalan sekitar jam 2 subuh. Ini diperkirakan pas hingga
sampai ke titik blue fire yang terkenal, yaitu sekitar jam 4 subuh. Aku saranin
untuk yang ngga kuat dingin mending naik mobil ya. itu bener-bener mengigil di
perjalanan.
hangatkan badanmu ya ndok!
susu jahe hangat terenak
Sunrise atau Blue Fire?
Ini bakal jadi pertanyaan dari kawan tim kamu. Mau sunrise atau blue fire? Kalian harus
memilih. Karena untuk dapat menyaksikan blue
fire harus tiba di titik itu pada pukul 4 subuh. Dan untuk melanjutkan
perjalanan menuju sunrise kalian
membutuhkan waktu sekitar 1,5 jam lebih. Ya sudah tinggi mataharinya begitu
sampai disana. Hahaha jadi berusahalah bijak.
Kisah aku nih ya!
Kalau aku jelas pilih
blue fire!! Hanya ada dua saja di dunia, yaitu Indonesia dan luar negri (lupa
dimana) Hehehe. Kalian ngga bakal menyesal deh. Tapi, aku saranin sebelumnya
sudah menyewa alat bantu pernapasan di sana ya. Sekitar 25K aja. Ini penting!
Kalau kalian harus ke jalur blue fire dan tiba-tiba angin membawakan kalian
asap belerang yang pekat. Itu sangat menyakitkan dan membuat mata perih.
Hati-hati.
kalau tracking subuh ya gini deh
mancing situasi blue fire
Jaket, Sepatu anti Selip, dan DSLR.
Untuk bersiap menyaksikan blue fire luar biasa dari kawah Ijen, yang harus disiapkan adalah
mental. Tentunya persiapan dasar mendaki. Bijaklah dalam memilih jaket dan bawa
peralatan seperlunya, seperti senter, air mineral, dan kamera DSLR.
Kisah aku nih ya!
Saat menunggu waktu
naik itu suhunya OMG banget, kau akan butuh jaket tebal. Begitu tracking
dimulai kau akan mulai kepanasan dan sedikit demi sedikit melepas jaket. Jadi bijaklah
memilih jaket dengan dua situasi tersebut. Perhatikan sepatu yang digunakan,
harus yang anti selip. Kau akan banyak berjalan dengan kemiringan tertentu. Tapi,
tidak perlu khawatir tidak ada climbing hanya tracking sekitar 1,5 jam. Dan yang
terakhir! Untuk mengabadikan blue fire gunakan kamera DSLR.
kutinggalkan jejak dan kenangan lewat gerakan ikat rambut
jacket, masker, and your camera
Apa Big Story nya? 2799 mdpl.
Bukan hanya tentang ketinggiannya yang buat seram di awal.
Pertemuanku kembali dengan kawan lama saat ke Labuan Bajo bersama memberi kesan
berjumpa keluarga lama. Mulailah merepotkan dengan jemputan si Vernanda, kamar
gratis Kak Ayu, curhat rata Mas Bowo, dan Nova yang sabar banget nungguin aku
pas tracking. Begitu luar biasa bisa
bertemu dengan kalian lagi. Memberi warna lain dari rutinitas selama ini.
partner + mas Bowo!
strangers meet local
Tak hanya itu perjalanan yang melibatkan dukungan teman yang
dikenal, baru dikenal, dan bahkan kondisi alam yang kadang membuat kita dapat
membantu anda belajar memutuskan. Apakah akan kembali atau melanjutkan? Tapi semua
seakan mendukung dan tentunya dengan seijin Tuhan maka perjalanan ini dan
perjalanan hidup lainnya tercipta. Memberikan pelajaran baru setiap waktunya
dengan situasi berbeda dan orang berbeda. Cukuplah ini untuk menyambut usia 25
tahun yang akan datang dibulan depan.
muka hampir 25 tahun, cocok?
Nah di Banyuwangi masih banyak wisata yang bisa didatangi. Silahkan
di-explore dan jangan lupa
diceritakan. Cukup dinikmati dan jangan lupa dipelihara, minimal dengan tidak
merusak alam diluar sana. Jangan lupa nanti aku bakal share juga 4 pilihan kuliner
yang bisa dinikmati kalau lagi di Bali. Dan jangan lupa dengan indahnya Alor
dalam “Kutautkan Hatiku pada Alor”!
ala ala travell blogger gitu.
Salam Calon
Penulis,
Asri Vitaloka |
email : asrivitaloka@gmail.com
No comments:
Post a Comment