aku bergaya gitu di Pantai Wini
Aku pernah mendengar bahwa semakin bertambah usia seseorang, terkadang
semakin sempit lingkaran pertemanan yang dimiliki. Orang akan silih berganti
datang dan menetap. Kemudian bisa bertahan lama atau hanya sekedar sekilas
menyapa. Dengan segala kesempatan yang terbatas, berusahalah untuk membuat
beberapa kenangan menyenangkan dengan temanmu. Entah indah atau tidak, entah
berhasil atau malah membuat hati kecewa? Paling tidak cobalah mengoreskan kesan
didalam pertemanan kalian.
Itulah yang aku lakukan sekitar setahun lalu. Alibi mau mengunjungi
teman lama, maka berangkatlah kami berdua menuju perbatasan pulau Timor. Melihat
momen sunset di pantai Wini. So sweet!
Sebut saja dua orang yang berteman dan kemudian memutuskan
melihat kota Atambua. Aku dan Ratna. Kami teman sekantor. Begitu ada hari agak
panjang sedikit, kami berdua memutuskan untuk berangkat mengunjungi salah satu
teman di sana. Tentunya kami mah apa atuh tanpa teman-teman di Atambua yang sudah
rela menyediakan akomodasi dan hotel gratis (baca : satu kosan) untuk tempat
kami berteduh.
Ke Atambua, bikin kau selangkah
menuju luar negri
Sekitar 40 menit perjalanan dari tengah kota hingga sampai
ke perbatasan Timor Leste. Selangkah lagi menuju luar negri. Kalau kamu pengen
ke Timor Leste bisa tuh lewat pintu perbatasan ini. Aku ngga nyampe ke luar
negri ya. Bayangan aku sih kalau mau masuk ke negara orang di ujung sana, anda
akan melewati beberapa birokrasi. Sama seperti pintu gerbang perbatasan Atambua
yang juga dijaga oleh beberapa tentara Republik Indonesia.
situasi gerbang perbatasan waktu setahun lalu (2016)
Tidak sedikit orang yang berkunjung akan datang ke sini
untuk membeli beberapa minuman yang tak dijual di Indonesia secara legal. Seperti
minuman kesukaan aku dengan campuran rasa mangga dan pisang. Namanya Spring
Valley.
Spring Valley by Josep Marulli Tambunan
aku dengan om tentara, penjaga batas negara
Begitu sampai kau akan melihat seperti gerbang yang dijaga
oleh beberapa tantara. Mereka akan memastikan semua orang yang keluar masuk
melapor terlebih dahulu. Jangan khawatir, om tentara baik liat aja aku sempet
foto juga.
Banyak ko wisatanya, Fulan Fehan atau
pantai Wini?
Keinginan untuk menginap ala camping lucu waktu itu tidak
dapat terealisasi. Tapi, jangan khawatir di lain hari aku ada kesempatan untuk
merasakan sensasi asyiknya camping di Fulan Fehan. Kalau penasaran bisa
langsung cek aja ya di “Camping Lucu ala Gunung Lakaan”. Jadi, ini terkenal
dengan dataran tingginya Atambua dan pastinya daerahnya dingin beda banget
dengan kota Atambua.
Berbeda dengan Fulan Fehan yang background anak bukit banget. Maka kamu juga harus merasakan
sensasi melihat sunset di Pantai Wini.
Rasain nikmatnya mata melihat view ala Jurassic Park
Perjalanan ke Pantai Wini dari
kota Atambua begitu luar biasa. Sensasi ala jaman Jurassic Park akan menjadi tema di sepanjang perjalanan. Musim panas
membuat bukit-bukit terlihat menguning dan kering. Kendaraan begitu jarang
terlihat disepanjang perjalanan. Tidak ada bangunan bahkan sekedar rumah warga
yang tinggal dipinggir jalan. Bener-bener jalan lintas antar kota.
menantang kilau matahari
coklat keemasan bukit di sepanjang Atambua-Wini
hijau tandus kecoklatan juga
Jangan main pasir di Wini, nanti
ketagihan
Begitu tiba di pantai kalian bisa
melakukan banyak hal. Menunggu matahari tenggelam, melihat orang bermain air,
atau sekedar menghabiskan waktu untuk bermain pasir pantai. Romantis banget.
Suasana di pantai Wini tidak
terlalu ramai dan pantainya begitu bersih dengan pasir pantai. Jika anda
melihat disekeliling pantai terdapat bukit berwarna hijau menjulang tinggi. Belum
lagi pohon-pohon rindang menghiasi sekitar perjalanan pintu masuk hingga ujung
pantai.
Beberapa orang tak jarang membawa
bekal untuk sekedar menghabiskan waktu piknik bersama keluarga. Jadi kalau
memutuskan buat kesana disaranin bawa makanan ya, ngga ada warung bok!
Pemandangan matahari tenggelam,
dijamin bikin kamu melting
Mataharinya sudah pasti cuma satu. Mau dilihat dari Kupang
atau Atambua sebenarnya itu matahari yang sama. Hanya saja waktu dan sensasi
untuk menikmatinya pasti selalu beda. Kali ini ditemani dengan pasir pantai dan
gerakan lembut ombak air laut menyapa kau seakan menemani sensasi melihat sunset sore itu.
sang maestro
Nikmatilah setiap momen yang kau dapatkan bersama temanmu. Kau tak akan
pernah tau dia akan menjadi siapa. Entah itu musuhmu, teman setia kau, atau
bahkan pasangan hidupmu. Nikmatilah saat ini, khawatirkan masa depan kemudian. Berbaiklah
dengan semua orang, siapa tau kelak dia akan menjadi salah satu teman terbaikmu.
lets get dance with your friends
kami warga Indonesia tulen!
Jangan lewatkan
tulisan aku yang lain ya. Seperti "Rasakan 4 Kuliner di Bali ala Asri Vitaloka" atau sensasi "Come Closer to 2799 MDPL nya si Kawah Ijen" ya.
Calon penulis, Asri
Vitaloka
IG : @asri_vitaloka |
email : asrivitaloka@gmail.com
No comments:
Post a Comment