Apakah kalian salah satu calon pasangan beda agama? Atau kalian justru
sudah menjadi pasangan beda agama? Oke, kuucapkan selamat. Kurasa sudah banyak
tantangan dan rintangan yang dilalui hingga kalian berhasil bersama.
Aku sedikit tergelitik ingin menuliskan beberapa hal mengenai
pertimbangan beda agama. Bukan mengenai apakah beda agama diperbolehkan atau
tidak. Atau apakah anda harus meneruskan kisah cinta beda agama? Atau malah
justru sebaliknya. Memutuskan berpisah dengan bersusah payah dan kemudian
menderita dengan alibi memberikan kesempatan agar pasangan lain bisa
mendapatkan pasangan yang lebih setimpal.
Mungkin ngga akan ada foto-foto
cantik mengenai alam di artikelku kali ini. Hanya saja beberapa kejadian
disekitarku dan mungkin bisa saja aku alami saat ini membuat aku mencari
beberapa fakta. Yah, atau sekedar informasi yang ingin kudengarkan untuk
meyakinkan apapun yang kuyakini.
Sebut saja beberapa teman
ternyata memutuskan untuk berpisah dengan pasangan beda agama-nya. Bersyukurlah
karena beberapa diantaranya tersebut belum memutuskan untuk menikah. Bayangin
saja kalau sudah menikah dan berpisah? Kayanya bakal menyebabkan hal yang
kurang menyenangkan.
Perbedaan dapat Menyakitkan di Kemudian hari..
Maaf banget bagi pembaca yang
berharap highlight pertamaku adalah sesuatu yang lebih pro terhadap pasangan
beda agama. Namun percayalah mungkin aku satu diantara kalian. Ngga sedikit
dari bacaan, video, atau opini yang menyatakan bahwa,”Sudah sama saja susah, apalagi
dua kepala yang berbeda”. Ya, aku paham. Hanya saja pencarian tidak akan
berhenti hingga mendapatkan informasi yang mendekati keinginan. Hingga
sampailah aku di suatu video yang berjudul “Pasangan Nekat Beda Agama”. Agak
frontal memang tapi pasti kalian akan membukanya.
Foila, begitu dibuka. Ternyata anda akan diberikan dengan beberapa
kisah singkat pasangan beda agama yang telah memiliki dua anak atau lebih. Dan
parahnya ada yang sudah belasan tahun menikah, kemudian tidak berpisah hingga
saat ini.
Informasi seperti itukah yang kalian inginkan?
Lalu, bagaimana dengan proses kehidupan yang mereka jalani? Apakah
seindah reviewnya?
Warna Berbeda Justru Terbentuk dari Perbedaan.
Jangan pusing duluan pada tulisan diatas. Bagaimana jika
secara bersama-sama kita mengubah sudut pandang dari perbedaan dapat
menyakitkan menjadi perbedaan dapat memberi warna dalam kehidupan? Ngga jarang
sebagian kecil pasangan beda agama pasti membayangkan hal indah pada awalnya.
Berkeinginan memiliki kehidupan berdua selayaknya pasangan lain. Memutuskan
untuk hidup dalam perbedaan dengan toleransi tinggi diantara keduanya. Tidakkah
itu indah?
Semua hal indah pasti akan ada ujiannya. Perbedaan bisa memberi warna
bahagia, tapi tak jarang diikuti dengan sesuatu yang membuat tidak bahagia.
Harapan besar saat ingin hidup berdua, namun untuk membayangkannya saja anda
seakan harus melawan seisi dunia. Akankah sanggup?
Memutuskan untuk hidup berdua dan menjalani masa depan abu-abu yang
bisa saja menawarkan hal tidak menyenangkan atau malah kebahagiaan sedang
menunggu untuk datang dan dijalani.
Seketika Senyum Bahagia diganti Tangis Orang Tua.
Senyum bahagia kalian akan hilang
dengan bayang-bayang kesedihan orang tua. Keyakinan yang sudah dipikirkan
dengan matang, akhirnya luntur dengan cepat. Saat anda tertawa berdua, salah
satu diantaranya akan menghilangkan tawa itu dengan ingatan kepada orang
tuanya. Anda akan merasa egois dan kemudian memutuskan untuk berpisah. Tapi,
tentu tak semudah itu bukan?
Bahagiaku? Atau bahagia orang tuaku?
Tentunya kalau hanya menggunakan prioritas akan mudah untuk memutuskan.
Tapi tidak dengan hal yang berhubungan dengan masa depan. Bagaimana dengan
pernyataan,”Kau juga berhak bahagia” atau “Kau dapat sedikit egois terhadap
kesempatan untuk merebut masa depanmu”. Atau bisa saja “Tidak ada yang bisa
melawan Tuhan terdekat, yaitu orang tua”. Tapi, siapa yang tau senyum itu hanya
ujian atau pertanda bahwa dia adalah orangnya.
Anda pun Mantab untuk Memutuskan...
Keputusan sudah ditetapkan.
Mungkin harus segera berpisah adalah satu pernyataan yang selalu tergiang,
kemudian mantap akan dilakukan, dan hilang seketika ketika kalian menghabiskan
waktu bersama. Saat perasaan kau hilang, kau akan mudah untuk memantapkan diri.
Tapi, ketika rasa diantara kalian bukan semakin pudar justru menguat maka saat
itu adalah pergejolakan kembali apa yang sesungguhnya pantas untuk dipilih.
Keputusan akan mudah jika yang anda pertahankan adalah seseorang yang
tak pantas dipertahankan. Namun, bagaimana jika anda bertemu dengan seseorang
yang paham isi hati serta pikiran tanpa harus dikatakan. Hanya melihat mata
anda, maka dia mengetahui seisi hati dan pikiran terdalam. Bagaimana jika orang
tersebut dapat memberikan sampling kehidupan yang anda idamkan selama masa
pencarian selama ini.
Bagaimana jika dia ... ?
Bagaimana jika ini.. atau itu ... dan akhirnya kembali ke titik awal
mencari keputusan.
Pahami, Tak Sadar Anda Semakin Menyakitinya.
Membuat bahagia dan menyakiti di
satu waktu bersamaan. Anda dapat jatuh cinta namun patah hati dalam satu momen.
Sadarlah semakin lama anda memutuskan, tak sadar kalian akan semakin lama
saling menyakiti. Aku tau perasaan banyak pasangan diluar sana. Aku paham
bagaimana kalian dibawa terbang dan dijatuhkan dalam tempo secepat-cepatnya.
Berusaha ingin menikmati dan menjalani apa yang menurut kalian benar dengan
berharap dunia mendukung dengan ikhlas.
Disaat apapun yang dilakukan akan menyakitinya. Entah bersama atau
malah saat memutuskan akan berpisah. Tak akan ada yang tau akhir kisahnya
hingga salah satu mulai memutuskan dan berani menjalani apapun yang diputuskan.
Memutuskan selesai dan melanjutkan hidup masing-masing. Atau justru
memberanikan diri untuk menghadapi rintangan dunia yang pastinya tak mudah.
Seakan indah. Beberapa orang sudah berhasil, tapi ada juga yang tidak.
Semua didepan abu-abu hingga anda atau kalian berjalan, dalam satu pasang kaki
atau dua pasang kaki. Dalam bergandengan atau berjalan di jalur masing-masing.
Semua harus bergerak. Dan satu yang aku ingin bilang,”Terkadang kau tak pernah
tau jawabannya hingga kau datang di waktu yang tepat saat memberi jawaban
tiba”.
Kalau bingung akan memilih apa, maka kusarankan biarkan mengalir dalam
waktu yang ditunjukan Tuhan kepada kalian..
Asri Vitaloka |
@asri_vitaloka
Jangan lewatkan tulisanku “Say Ya to Rote Island!” dimana kalian bisa
menikmati sekilas perjalananku sewaktu akhirnya pindah ke Rote. Dimana aku
akhirnya memulai kembali kisahku di tempat yang baru dengan suasana berbeda. I wish
you can enjoy my story! Thank you.
No comments:
Post a Comment