Siapa yang pernah ngalamin tahun tok tok tahun mendekati perubahan ke umur tiga puluh? Oke, mungkin aku yang kadang ngga pernah sadar bahwa sudah sampai di titik ini. Dimana semua serba tidak pasti, dimana sudah masih bisa bernapas hingga saat ini adalah sebuah hal yang luar biasa.
Kalau boleh jujur, aku rindu dengan keluar rumah tanpa
masker. Aku rindu dengan naik pesawat yang cuma mikirin beli tiket pesawat
kemudian check ini tanpa mikirin harus antigen atau PCR. Kayanya masih lebih
santai aja gitu hidupnya.
DIMANA SIH
SEKARANG?
Pada ngerti ngga
sih? Ternyata kerja di perusahaan yang memungkinkan dirimu berpindah tempat membuat
hidup menjadi sebuah cerita baru mendadak di satu minggu atau bisa saja menjadi
flat dalam beberapa tahun dikarenakan tidak ada perpindahan. Tapi ya, aku
sekarang sudah di Sumba tepatnya kota Waingapu. Hampir 9 bulan lamanya.
Kalau
diingat mungkin tahun lalu masi jalan-jalan di Labuan Bajo, namun saat ini
ulang tahun di Waitabula. Kuharap tahun depan mungkin bisa ulang tahun di
Kalimantan.
Serem?
Entahlah. Kali aja kan.
KESIBUKAN
HIDUPMU DI SETAHUN BELAKANG.
Ternyata ngga
jauh-jauh ya. Diantara sekian banyak orang, semakin bergerak kita pasti akan
ada oknum beberapa orang yang sepertinya kalau ngga ganggu hidup orang lain
tidak akan menyenangkan. Semoga aja aku ngga menggangu banyak orang. Kasian aja.
Berpindahku ke bagian
pemasaran seharusnya menjadi sebuah hal yang luar biasa menyenangkan. Berbeda dengan
pengalaman sebelumnya yang aku tahu hanya menjadi supir, melihat meter, dan
melakukan hal flat sepanjang hari dalam satu bulan. Ini jadi sebuah cerita baru
dimana nggap-nggap pada awalnya dan kemudian aku melihat sebuah wadah baru buat
berkreasi asal tahan aja dengan sekitar yang terkadang ngga punya sense
sama kaya kamu.
Setahun
belakangan aku merasa latihan menjadi pembawa acara, pengisi acara, membuat
zoom online semoga ini menjadi satu langkah untuk berlatih membuat diriku berkembang
berbeda dari sebelumnya menjadi yang lebih baik.
Semoga.
ESENSI YANG
KAMU DAPAT ASRI?
Aku belajar
bahwa keseluruhan yang terjadi di dunia tidak hanya tentang Asri, Aku, atau
sejenisnya. Aku mendengar sebuah podcast artis Jeremy Thomas ya. Dia senang
aja gituh dengan inner cycle di kehidupannya. Dimana prinsip hidupnya
adalah, “tidak percaya viral namun karya, tidak mengutamakan gossip karna
bukan orang sempurna, dan tidak peduli pada kata orang lain, disaat orang yang
kamu percaya masih percaya padamu”.
Aku berusaha
belajar untuk tidak memperdulikan apa negative vibes yang dikirimkan
orang lain kepadaku, namun susah. Sekian banyak orang mengirimkan sinyal
ketidaksukaan, keangkuhan, atau sejenisnya yang bisa memicu amarah. Hanya satu
yang mengutarakan sesuatu yang baik, yaitu ebebku. Dan aku percaya pada itu.
Yah, tidak semua.
Di usia yang tidak muda ini aku kembali melihat tulisan-tulisanku sebelumnya dan ternyata masih tidak jauh berbeda. Masih mengenai orang-orang lain yang menganggu, padahal kalau dilihat skala 1-10 mereka menempati tingkat pengaruh 0 didalam hidupmu.
Aku
rasa mengurangi ke-aku-an, dan keegoisan dalam diri tidaklah merugikan. Terkadang
rasa tidak suka bukan merusak sesuatu yang tidak disukai justru mampu merogoti
diri bahkan dari dalam.
Siapa
yang mau?
JANGAN MEMBUAT
PENJARA BARU
Kita terkadang
tidak sadar membuat penjara baru dengan segala pemikiran yang tidak perlu. Kita
rasa butuh namun ternyata tidak. Seperti kisah langka pada ulang tahunku yang
ke-29 dan aku berulang tahun di kamar kosan teman dengan ebeb dan teman kantor
sekitarnya. Siapa yang menyangka?
Penjara baru
terkadang bukan dibuat orang lain kepada kita. Kita yang tanpa sengaja menolak
penjara namun tak sengaja menciptakan jeruji-jeruji baik secara pemikiran, mind
block, dan segala hal yang biasa terjadi di usia yang semakin bertambah
adalah “merasa tahu asam garam kehidupan”.
Tidak
ada yang membuat formula khusus tentang bagaimana seseorang menjalani kehidupannya.
Begitu juga tidak ada orang lain yang punya hak untuk menghakimi bagaimana
seseorang mewarnai hidupnya.
Yang
aku tahu hidup ini terus bergerak. Orang-orang disekitar bisa berubah,
berganti, dan menetap dengan segala cerita yang diciptakan yaitu rasa bahagia,
rasa bosan, dan rasa pertemanan bahkan rasa dengki. Jangan diabaikan tapi dibiarkan
lewat dengan meninggalkan coretan-coretan kecil yang semoga tidak meninggalkan
luka.
Asri
Vitaloka | Waingapu
No comments:
Post a Comment