Pernah merasa di satu momen mendadak merasa hidupmu penuh
berkah? Nangis-nangis deh terharu penuh haru dalam bahagia dalam satu waktu. Tapi,
ngga terelakan ada rasa sedih sedikit didalam suasana mendadak pada siang yang
panas waktu itu. Kenapa?
Satu sisi kamu merasa hidupmu lengkap dan diberkati,
tetapi di satu sisi kamu merasa ada yang dikorbankan dan ada yang berubah. Berubah
baik dalam situasi sekitar, kebersamaan bersama teman se-frekuensi, bahkan
keinginanmu mendadak serasa sudah berbeda level dalam makna positif. Di hari
itu, entah sejak kapan. Dan tidak sadar kapan proses perubahannya terjadi?
Walaupun judul tulisan ini adalah “Almost 30 Tahun” ini ngga lebih dari aku yang ngga tau mau nulis judul apa dan merasa sudah sangat jarang menulis. Namun, besar rasa hati ingin membuat sebuah tulisan dimana ini harus ditulis sesegera mungkin dan saat ini juga.
Jadi,
tulisan kali ini terkait kejujuran hati seorang penulis blog dimana merasa
hidupnya berubah sangat cepat hingga ada perasaan padahal waktu kosongnya
banyak tapi serasa ngga ngedip dan harus ready apapun yang akan terjadi saat ini juga setelah ini.
11 BULAN DI PULAU
SUMBA.
Sempatkan diriku
menyebut,”Terimakasih, Sumba”. Beragam pengalaman baik secara pekerjaan di
perusahaan dan rasa hati saat berjalan mengelilingi jalanan di pulau tersebut.
Kudapati diriku tak lagi menggunakan tas serba ada dan berisikan obeng tang
untuk memudahkan pekerjaan. Namun, berubah dengan pakaian serba rapi untuk
menyapa banyak orang di berbagai kantor dan kalangan dalam satu tugas pekerjaan,
yaitu meyakinkan pelanggan.
Tau gitu barang-barang kusimpan tahan aja di pulau Rote ya kalau tau akan kembali lagi dalam waktu yang tidak jauh. Tidak ada yang pernah menyangka.
KEMBALI KE
ROTE SEJAK 4 BULAN LAMPAU.
Sebuah SK
Pekerjaan bisa membuatmu menorehkan waktu yang lumayan lama dalam sebuah
perjalanan di Pulau Rote. Tentunya tidak hanya membuat hidupmu bahagia, ada
rasa duka, dan ada rasa muak. Kurang lebih sekitar 4 bulan lamanya kami
berusaha membuat cerita yang tidak dapat dilupakan. Pengalaman saat keluar
masuk sekolah dalam Goes to school, kunjungan pelanggan calon potensial,
rapat kerja UP3 Kupang, dan kunjungan kerja Pak GM ke pulau Ndao.
Alon-alon
asal kelakon. Semua kembali dari titik nol dan berusaha menjalani hari demi
hari agar dapat menuju waktu yang tepat untuk kembali bergerak. Kembali ke Rote
bukan tanpa alasan, terkadang tidak terlihat namun ada alasannya di suatu
tempat.
ALMOST 30
TAHUN.
Kalau mau
dibilang menuju kepala 3, aku menjadi banyak mempertanyakan mau dibawa kemana arah
tujuan hidup. Sekarang saja masih berpindah-pindah dengan tugas serta tanggung
jawab yang masih sebatas perkantoran. Apakah akan bertambah sehubungan dengan
punya anak kelak atau tetap bertahan dalam jalur perkariran yang entah akan
berujung dimana.
Setiap orang
memiliki masalah masing-masing. Ini bukan hanya perkara masalah perpindahan
Rote – Sumba – Rote dimana ada proses adaptasi disana, ada pergolakan hati terbuang
disitu, dan tentu saja ada momen dimana kesepian serta merasa buruk tak jarang
hinggap di tengah sepinya malam saat di Rote.
Bukan sebuah
proses menyenangkan dan tentunya harus tetap dijalani dengan penuh sungguh-sungguh
agar tak hanya sekedar berjalan tanpa hasil serta memiliki makna saat berada di
Rote. Tak banyak orang yang paham bahwa indahnya gambar diri di Instagram tak
semudah dan sebahagia yang dialaminya di sepanjang hari. Jadi, aku agak kecewa
jika beberapa orang hanya beranggapan ini keberuntungan dan tanpa upaya keras
didalamnya.
“Masih
aja di Rote? Kok ngga ada kemajuan begitu”
“Maklum
lah ya bu Bos sekarang sudah beda banget, masa ngga bisa hanya mengatur seperti
ini itu dan gitu gini”, ucap orang yang mungkin ngobrol sambil salto.
Aku sadar sakit
hati setiap orang berbeda-beda. Bahkan akupun tak jarang menyadari pernah dalam
satu dua kali kesempatan menyakiti hati orang. Mungkin lebih dari dua kali. Sebuah
momen Kartini lampau selalu mengingatkan kembali bagaimana seorang Kartini menjadi
sosok pengebrak atau perubah situasi yang dulunya wanita hanya berada di level
bawah dan tidak dianggap spesial. Masih ada sih sampai sekarang sepertinya
paradigma seperti itu.
Hanya saja. Aku ingat
sebuah cuplikan video yang menyatakan,”Bahwa perempuan bukan kodratnya untuk
bersolek, jago masak, jago urus rumah, dan segala perbikinan dalam urusan agama,
tapi kodrat sesungguhnya seorang perempuan adalah untuk datang bulan dan
melahirkan”. Itu.
Aku
tau tulisanku agak modar madir. Aku ingin ingat disetiap perjalanan dalam
beberapa tahun ini ada Sumba dan Rote didalamnya. Bahkan dalam beberapa waktu
kedepan sudah tugas dan tanggung jawabku untuk siap menapaki usia 30 tahun. Berupaya
untuk selalu membuat hari dalam hidup berwarna dan tidak melakukan hal hal yang
membuat redup cahaya dalam diri.
Jika
memang perlu memilah apa yang ada didalam hidupmu, maka lakukan. sesederhana
membuat list kembali untuk mengingat apa yang ingin dilakukan dan melakukan
blokir pada kontak orang yang hanya membuat pusing dalam toxic kehidupan yang
ngga ada untungnya jika disimpan terlalu lama. Bukan begitu?
Asri
Vitaloka | Rote
memang kalau tulisannya lompat-lompat, isi pikirannya juga banyak dan perlu dituangkan di tulisan ya
ReplyDelete