Katanya umur hanyalah sebuah angka. Bagiku? Tidak. Aku pernah kok salah nyebut umurku. Bagiku momen ulang tahun itu penting, seakan menjadi satu belokan dan satu patahan yang akan membawa cerita sehari-harimu akan menjadi lebih berwarna dari sebelumnya. Kupasrahkan dengan umurku yang sudah bukan 20an dan ternyata kini sudah menyentuh angka 30 tahun.
Bukanlah seseorang yang muda lagi dan kuputuskan
dengan segala kejadian bahwa kuharap kudapat “Enjoy the moment, find close family,
and please being the winner”!
Walaupun di blog terupdate di tanggal 24 Oktober, namun sesungguhnya kubenar-benar menulis sekitar satu bulan setelahnya. Banyak perasaan bahagia yang kudapatkan di bulan Oktober. Sesuatu yang ingin dituliskan segera namun ternyata tidak mudah sodara-sodara.
ENJOY THE MOMENT.
Boleh ngga sih
agak mundur sedikit? Dalam setahun belakangan aku sudah kembali ke Rote dan entah
karna begitu padat atau apa. Tapi 10 bulan di Rote cuma berasa ngedip aja. Satu
momen, dua momen, dan banyak momen melelahkan, menyenangkan, dan menyedihkan
terjadi silih berganti. Hingga tak rasa sudah sampai di titik saat ini.
Kurasa
bertubi-tubi banget kejadian pada bulan Oktober ini. Ada kali aku cuma 7 hari
saja masuk kantor dan sisanya kuhabiskan dengan kegiatan kantor, cuti seminggu,
ulang tahun, serta mendapatkan penghargaan. Kawan, rekan kerja, dan pasangan. Semua
silih berganti berada di sekitar diri untuk memberi warna pada saat itu, hari
itu, dan belum tentu bisa membuat kejadian sama pada hari berikutnya.
Kurasa
satu tahun ada dua belas bulan, namun hanya ada satu bulan Oktober yang kala
itu tak selalu panas. Bahkan tak jarang hujan. Setelah menghabiskan waktu,
berjuang dan berusaha membuat diri berguna kembali di Rote. Akhirnya kukembali
dengan menghadapi bulan Oktober disana. Bersama orang-orang yang tak asing
lagi. Bersyukur & penuh warna.
Hanya
saja tanpa pasangan dan tanpa keluarga dekat.
FAMILY IS NOT
YOUR CLOSE FAMILY.
“Boleh ngga sih
kalian belikan aku vacuum robot aja?”,ucapku satu waktu saat mendekati hari
ulang tahun. Dan terjadi.
Aku pernah berpikir
bahkan keluarga di rumah yang tinggal didalam satu pulau saja tidak menghabiskan
waktu lebih banyak daripada bertemu dengan rekan kerja di kantor. Menjadi anak
rantau, bekerja, dan tidak mudah pulang kerumah setiap hari akan membuatmu merasa
bahwa keluargamu bukanlah keluarga kandungmu. Tentu saja mereka masih keluarga.
Di usia 30 ini
aku sudah merasakan banyak pengalaman dimana keluarga terkadang tak hanya yang
sedarah daging. Bahkan kawan-kawan terdekatku tak jarang kurasa adalah
keluargaku. Bergerak bersama selayaknya sebuah tim dengan segala keseharian
bersama. Kurang apa lagi kan?
Kusebut
syukur kepada Tuhan, masih ada umurku di usia 30 ini. Bersama dengan
orang-orang terdekat yang juga selayaknya seperti keluarga. Tidak hanya satu
orang, namun satu kantor.
Terimakasih
Tuhan.
THE WINNER.
Kalau diriku
menyebutkan bahwa kita adalah pemenang bagi hidup kita sendiri. Setelah segala
drama dengan pekerjaan, travelling ala healing singkat, dan
segala pergerakan aktifitas harian dan kantor. Akhirnya di penghujung akhir
bulan Oktober, sesuatu yang mengejutkan terjadi.
Emang dasarnya
aja ya. Kurasa bulan Oktober ini memang spesial bagi aku. Singkat cerita
tulisan 6 halaman yang kubuat dalam waktu satu hari kurang mendapatkan juara 1
Nasional dan hadiah 10 juta rupiah. Ngga cuma dapat teropi dan hadiah uang,
tapi mendadak aku harus berangkat ke Jakarta dalam waktu sesingkat-singkatnya. Bayangin
ngga tuh?
Aku
terhanyut dengan komentar seseorang di Instagram saat melihat foto kemenanganku
waktu di Jakarta. Dia mengatakan,”Ini tuh jadi buat percaya kalau dimanapun
berada kerja sebaik-baiknya maka apa yang dibutuhkan pasti dijawab Tuhan”.
Mungkin
simpel, tapi bagiku ini seakan pembagian rapor sekolah dimana bisa ngga aku
mengatakan,”Sudah ya, kurasa sudah waktunya kita untuk keluar dari pulau paling
selatan Indonesia. Kamu sudah bekerja keras selama ini (mengucapkan untuk diri
sendiri)”.
Jadi kupilih
tiga topik diatas sebagai representasi untuk usiaku yang ke-30. Kuucapkan banyak
terimakasih kepada rekan, kawan, teman, pasangan, keluarga dan alam semesta
yang sudah membawa banyak hadiah menyenangkan dan membahagiakan. Seakan bertubi-tubi.
Seakan kebahagiaan tertumpuk dalam satu momen. Sekali lagi salam buat kita
semua yang ada dimanapun. Kita berjuang dan percayalah, mungkin sedikit lagi
saatnya ada menerima raport atas kerja payah anda.
Salam.
Ku
share ya tulisan enam lembar yang membawa sepuluh juta kedalam hidupku. Jangan hanya
lihat enam lembarnya, tapi dibalik itu ada tawa, tangis, dan rasa putus asa
waktu ngejalaninya. Silahkan klik link dibawah ini.
https://drive.google.com/file/d/1Zew7zTTMTTma-fqoUiMar-lv_k9Ti_g9/view?usp=share_link
Asri
Vitaloka | Rote
No comments:
Post a Comment