Capture dari IG @yukikutmakan
Sebut saja kehidupan masing-masing orang berbeda. Sebut
saja setiap orang memiliki cara penanganan yang berbeda untuk bisa bertahan
menghadapi kehidupannya. Sesederhana seseorang memilih makanannya dan membentuk
hidup sehatnya masing-masing. Pilihan makanan, bentuk badan, dan cara seseorang
mengatur pola makan tidak sama untuk setiap orang.
Percayalah, semua orang selalu ingin memilih yang
terbaik untuk diri dan badannya. Hanya saja, tidak semua bisa bertahan dijalan
yang sehat entah versi ahli gizi, versi ahli diet, atau versi teman sebelahnya.
Tapi, terlepas dengan judul “Makanan enak ala kota Kupang” aku ingin memberikan
apa yang menurut anak rantau pulau Rote idamkan saat berada di Kota Kupang.
Perjalanan Rote – Kupang yang hanya beberapa
jam dengan kapal cepat, atau setengah jam menggunakan pesawat menjadi perjalanan
yang dinantikan. Terlebih dirimu yang menginginkan jualan makanan dengan cita
rasa yang beragam ya. Oke, jadi di kesempatan terakhir di kota Kupang tentunya
tak kulewatkan kesempatan untuk mendapatkan makanan yang beragam. Inilah dia enam
makanan terpilih yang dapat kunikmati dalam dua hari di Kota Kupang. Jangan dilewatkan
ya, siapa tau cocok dengan seleramu.
SENSASI PEDAS WARUNG MAKAN LESEHAN RINJANI
Buat dirimu
pencinta makanan pedas dan cenderung berminyak bisa merasakan makanan khas
Lombok di Warung Makan Lesehan Rinjani. Lokasinya ada di wilayah Bonipoi, tepat
di depan Masjid Al Ikhlas dan sangat menyenangkan jika pergi ke lokasi
tersebut. Tidak berada di pinggir jalan yang penuh dengan keramaian, namun
untuk pergi kesana menggunakan mobil agak sedikit kesulitan saat parkir.
Sewaktu aku pergi
kesana, terdapat beragam makanan seperti ayam suir, sapi suir, ayam pedas,
perkedel, pelecing dan beberuk serta beragam makanan dengan cara masak yang khas
masakan Lombok. Dijamin ya kalau kesana pilih makanannya akan susah. Asal tunjuk
dan terjadilah piring makanan sudah penuh dengan lauk yang dipilih.
Bagi
anak rantau yang berasal dari Lombok, kalian akan merasakan masakan rumah
dengan cita rasa khas padahal masih berada di NTT. Setidaknya meredakan rindu
masakan rumah yang belum didapatkan jika belum sempat mudik di waktu kosong.
SUSHI ALA
ALA SUSHI BOS PARADOX
Beralih dari makan siang memakan makanan yang full dengan nasi dan lauk lengkapnya, tentunya sore hari menjadi pilihan yang pas untuk nyemilin sushi. Belum dapat melancong ke Sushi Tei, sebenarnya ada beberapa pilihan yang bisa dipilih seperti Sushi Boss Paradox atau Sushi Peco-Peco ya. Tapi aku memilih Sushi Bos biar bisa sembari minum kopi cantik di Paradox Café. Lokasinya bersebelahan dengan Mall Ramayana, tersedia parkiran mobil dan motor, dan juga menawarkan view kota banget buat anak rantau pulau kaya aku.
Pilihannya
banyak banget ya. Tapi yang aku biasa pesan hanya Signature Dynamite Lava kalau
tidak salah. Sushi dengan saos mayo pedas diatasnya. Dijamin makannya masih
kenyang dan bisa makan terus karna ada sensasi pedes dari saosnya.
Menjadi
anak rantau dan jauh dari makanan branded serta kualitas yang luas biasa
tentunya membuat aku dan juga beberapa orang lain kaya,”Yaudah lah ya masih ada
aja sudah syukur banget gitu”. Dan toh kalaupun tinggal di kota gede sekalipun ngga
mungkin makan Sushi Tei tiap hari.
NASI BABI GULING
BABANTING LIDAH NTT
Tak puas nih ya
makan makanan ala ala Jepang, kita kembali lagi ke masakan khas Indonesia yang
datang dari pulau Bali. Dan ini bukan makanan halal ya. Sesuai dengan namanya,
nasi Babi Guling ala Warung Makan Babanting Lidah. Jadi kita berharap saking
enaknya makanannya hingga lidah terasa seperti dibanting. Lokasinya pas di seberang
kantor PLN UIW Nusa Tenggara Timur arah ke jalan Samratulangi. Parkiran mobil
terbatas ya. Tapi masih mudah banget buat dicari.
Kita ngga perlu
jauh ke Bali untuk bisa merasakan nasi Babi Guling di Kota Kupang. Ini salah
satu tempatnya. Rasanya enak banget, dengan bumbu bali dan sayur lawarnya. Serta
jelas yang utama adalah daging Babi Guling serta kriuk kulitnya yang memang
biasanya diberikan hanya sedikit. Mungkin biar bikin penasaran ya.
Walaupun
tidak lahir dari Bali, merasakan makanan khas Bali di Kupang juga sesuatu yang
simpel namun sangat bermakna. Kini penyuka makanan babi guling tidak perlu
menunggu pulang ke Bali atau Lombok untuk bisa memakannya.
SATE MADURA YANG
MADURA BANGET
Nah sebagai penyuka
makanan yang dibakar dalam bentuk sate, aku sangat menyesali kenapa di Pulau
Rote tidak ada sate Madura yang bener bener dari Madura banget. Tapi jangan
khawatir, ada satu tempat makan yang menjual sate Ayam, sate Kambing, serta
Gulai Kambing yang Madura banget. Kebetulan nama tempat makannya aku lupa, namun
jika anda ingin kesana. Kalau dari Jl. Palapa bisa belok kiri ke JL. WJ Lalamentik
kemudian warung makannya ada disebelah kiri.
Kalau kesana
pasti aku pesan sate Kambing dan Gulai Kambing. Bumbu kacang dengan bawang
merah mentah dan ditambah dengan gulai yang dikasi perasan Jeruk Nipis dengan sambal
yang ada di meja. Ditambahkan dengan nasi putih atau lontong dan dijamin
makannya bakalan puas banget.
Emang ngga ada mbak mas asli orang Madura yang jualan sate di Rote kah?Pelanggannya ada kok, aku salah satunya.
Sambil sibuk bahas makanan berat terus, nih kukasi satu foto Jagung
Pulut yang biasa di beli di kota Oesao. Pas lihat disajikan di meja langsung
kuambil, karna warnanya cantik. Biasa berwarna putih susu namun jagung yang
satu ini diselingi dengan warna kuning di beberapa titik. Cantik.
BATAK KARO
KHAS WARUNG MAKAN DUA DIRHAM
Tidak hanya
masakan khas Lombok, Bali, Jepang, dan Madura, ngga mau ketinggalan masakan Batak
Karo yang melegenda ala Babi Bakar dan Babi Samsang ala Warung Makan Dua
Dirham. Berlokasi di belokan ujung taman Nostalgia dari jalan utama kemudian
terus saja dan berada di sebelah kiri sebelum perempatan pertama. Parkir mobil
aman di kiri dan kanan jalan dengan mengambil sisi pinggir jalan.
Aku makan
pertama masakan Batak Karo sewaktu ada di Pekan Baru. Dan aku langsung jatuh
cinta dengan tempat makan yang sederhana, namun cita rasa yang luar biasa. Mengingat
pernah memakannya, dan tentunya kita tidak akan melewatkan masakan Batak Karo
dengan samsang dan babi bakar serta sayur dan sambal khas dari warung makan Dua
Dirham.
Aku
suka sekali dengan konsep tempat makan ini. Masih sederhana dan setiap menyajikan
pasti selalu ada piring kecil berisi nasi yang akan disajikan. Tau aja ya yang
makan pasti nasinya kurang gitu ya. Hahaha, bisa aja nih bapaknya.
THE LAST FOR
THE BEST : IKAN KUAH ASAM ARTIS TENAU
Sudah puas dengan
kulineran keliling kota walaupun hanya di Kupang. Tapi tidak bisa melewatkan the
last for the best alias masakan ikan kuah asam di Warung Makan Ikan Kuah
Asam Artis Tenau. Lokasinya ada di sekitar Pelabuhan Tenau dan biasanya ada
beberapa artis yang makan kesana kalau ke Kupang makanya dinamakan seperti itu.
Jika pergi kesana dari Kota Kupang, anda akan merasakan sensasi perjalanan
dengan hutan dipinggir jalan namun masih bisa melihat laut dibelakang hutan
sekitar. Menakjubkan.
Jika kesana
pilihan makanannya selalu membingungkan. Antara ingin makan ikan goreng, ikan
kuah asam juga, dan daging sapi kentang bumbunya yang lezat. Kalau bingung,
pasti dipilih semuanya. Sudah memilih lauk anda bisa memesan sambal cobek
terpisah, tapi aku sangat menyukai sambal kemangi pedas di meja yang cocok
banget dengan teman makan ikan.
Tempat
makan ini buka dari hari Senin hingga Sabtu dan sudah tutup sebelum sore. Jadi bayangin
aja aku hanya bisa makan kesana di hari Sabtu sewaktu masih tinggal di Kupang.
Dan itulah dia dua hari luar biasa bisa
menikmati masakan yang berbeda dengan masakan pulau Rote. Makan menjadi hal
yang menyenangkan. Bisa memanjakan lidah, melupakan sesekali permasalahan di
tempat kerja, bahkan bisa masuk dalam kategori me-time bagi aku. Jika
kamu ingin melihat beberapa capture makanan hmm bisa cek di Instagram
aku @yukikutmakan.
Sesepele
mengatakan,”Kenapa makan nasi?” dari seseorang yang memilih kentang, pisang,
dan onde onde dalam pilihan menunya. Sesederhana kata-kata,”Mulailah mengurangi
makan, badanmu semakin besar” yang ternyata diterima penerimanya tidak
sesederhana itu.
Asri
Vitaloka | Rote
No comments:
Post a Comment